Punk Rock dan Distro

Selasa, 01 Februari 2011

      Kadang kita dengar ada yang teriak dirinya Punk padahal sejarahnya pun tak tau :D ,oke saya ceritakan sedikit, namun bukan berarti saya lebih tau...Yang jelasnya ini bukan cerita anak Mami apalagi Alay lebay. :p
   

     
      Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
      Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam (di Indonesia castol dsb.) untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
      Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
       Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
      Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

      "Karena itu Punk berusaha Bangkit sendiri."


      Di Indonesia sendiri komunitas Punk mulai merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.
      Dalam perkembangannya CD (bukan Celana Dalam) dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. Mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. Seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja Levi's, Adidas, Nike, Calvin Klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya
      Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.

      Sudahkah anda melihat ciri ini pada orang yang mengaku Punker..???
jangan sampai teriakannya saja, padahal file lagunya isinya lagu lelaki cengeng menangis semua.. :D  

      INFO : Manusia Selamat Disambar petir sebanyak 7 kali
      Roy Sullivan adalah seorang sherif di Virginia yang memiliki daya tarik luar biasa untuk petir atau lebih tepatnya petir mempunyai daya tarik terhadapnya. Selama 36 tahun karirnya sebagai ranger, ia tersambar petir sebanyak tujuh kali dan selamat setiap kali tersambar. Ketika mendapatkan sambaran petir ketujuh, ia mencatatkan dirinya dalam Guinness Book of World Records:

-Pada tahun 1942, pertama kali tersambar petir mengenai kaki dan kukunya yang besar.
-Pada tahun 1969, serangan kedua membuat alisnya terbakar dan membuatnya pingsan.
-Pada tahun 1970, dia tersambar petir lagi dan membuat bahunya terkoyak.
-Pada tahun 1972, rambutnya terbakar dan merendam kepalanya untuk mendinginkannya.
-Pada tahun 1973, petir kembali menyambar dengan merobek topinya dan membakar kepalanya dan melemparnya keluar dari truk dan merusak sepatu kirinya.
-Pada tahun 1976, membuatnya cidera pada pergelangan kaki.
-Pada tahun 1977, sambaran terakhir yang membawanya ke rumah sakit dengan dada dan perut terbakar.

      Istrinya juga tersambar sekali ketika tiba-tiba sebuah petir menyambarnya saat ia dan suaminya sedang menjemur baju di halaman belakang. Pada tanggal 28 September 1983, Roy meninggal pada usia 71 tahun, dilaporkan tertembak oleh senapan shotgun yang tidak ada hubungannya dengan petir. :D
   
      Tapi menurut saya, nih menurut saya nih...Sebaiknya jangan pernah mencoba mengalahkan Roy, saya yakin dia adalah Rocker sejati wahahaha....

      Posting berikutnya Secret.....

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Sign by Danasoft - For Backgrounds and Layouts